Perantau Di Benua Seberang
Perantau Di Benua Seberang
mick-23 Feb 2005
Ibu bercerita kepadaku
cerita yang selalu kita dengar
tatkala mentari mula menjengah
dari arah perbukitan
menyuluh ke rumah
tempat kita selalu menyandar nafas
hikayat silam akarnya
menumbuh tunas yang ikhlas hijaunya
menghijau di atas sekeping tanah milik kita
lalu aku mengambil waktu
menyanyikan puisi
sketsa diri seorang perantau
yang sekejap singgah di sini
atau menghulur langkah
di seberang sana
sebelum berangkat pulang
ke tanah asal kita
di benua jauh
ketika ibu yang sering menjenguk
peluhnya yang jatuh di sawah bendang
cerita yang sering kudengar
terasa semakin jauh
dan aku ingin pulang
mahu menyambung semula cerita
dan kutuliskan dalam darah sajakku
makna pilu di wajahnya
dan getir yang selalu menguji sabarnya
untuk bertemu diri
yang hampir kutinggalkan
23 Februari 2005
Cheras, Kuala Lumpur
mick-23 Feb 2005
Ibu bercerita kepadaku
cerita yang selalu kita dengar
tatkala mentari mula menjengah
dari arah perbukitan
menyuluh ke rumah
tempat kita selalu menyandar nafas
hikayat silam akarnya
menumbuh tunas yang ikhlas hijaunya
menghijau di atas sekeping tanah milik kita
lalu aku mengambil waktu
menyanyikan puisi
sketsa diri seorang perantau
yang sekejap singgah di sini
atau menghulur langkah
di seberang sana
sebelum berangkat pulang
ke tanah asal kita
di benua jauh
ketika ibu yang sering menjenguk
peluhnya yang jatuh di sawah bendang
cerita yang sering kudengar
terasa semakin jauh
dan aku ingin pulang
mahu menyambung semula cerita
dan kutuliskan dalam darah sajakku
makna pilu di wajahnya
dan getir yang selalu menguji sabarnya
untuk bertemu diri
yang hampir kutinggalkan
23 Februari 2005
Cheras, Kuala Lumpur
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home