TINGKALANON - TANDEK - MORION

Friday, June 08, 2007

Sajak Hari Bapa Att: Mr KOZON!!

Pagi ini suluh mentari menghantar pulang
Jejak sepatuku masih ada debu kota meminggir
Diasak embun desa termanggu di halaman
Seratus langkahku menghampiri anak tangga usang
Rumah papan atap rumbia menyentak perantau
Sepi di beranda...

Kuatur langkahku sebak
Syahdu dan gementar
Ada tangisan di wajah
Menyentuh kenangan di gerbang pintu
Ayah selalu berkisah
Kuakan pintu itu ada nasihat
Masih basah keringat
Memantul warna senja kepulanganmu
Tanpa sungutan

Cepat benar masa berlalu
Waktu ayah menyambutku pulang
Usiamu diterjah putih kelabu
Ada perit getir di wajahmu
Kedut yang membungkus wajahmu
Mengasak kudrat ke telapak kesat tanganmu
Sering dahulu memeluk kami sebelum ke sekolah
Menghantar seribu luka di tumitmu
Dulunya menguak rahsia jalan
Aku menyambut memapah tubuh gementarmu
Kulihat dengan genang air mata
Sejuk dahiku kau kucup penuh restu

Sepohon pokok rendang tua
Ayah duduk memerhatikanku yang sudah dewasa
Membawaku ke sisi dan bercerita lagi kepadaku
Tentang kerinduan yang pernah ada dalam rumah
Tentang kasihan ibu kepada kami
Kata ayah “ibumu selalu sabar
Memahat senyuman pada dedaun padi
Yang menjadi alas kehidupan”

Ayah,
Seperti ibu yang selalu menangis gementar
Memanjat harapan ke hadirat-Nya
Anak-anakmu juga tidak dapat membezakan
Di antara turun hujan dan air matamu
Waktu ayah menghambakan hayat
Menyuah seluruh nafasmu ke bendang
Antara tergesa-gesa dan mengah
Dalam cahaya senja

Ayah,
Anak-anakmu yang sudah dewasa ini
Sesal dan terharu
Bagai kehilangan kuasa lidah
Sekalipun untuk mahu memohon maaf
Atau....
Berbicara tentang cinta dan kasih sayangmu
Yang waktu kecil kami dahulu
Selalu juga gagal ...
.....Gagal kami temui dalam setiap dakapan
.....Gagal kami hayati dalam setiap bilah rotanmu
.....Gagal kami dengar dalam setiap doamu
Hanya pelukan yang dapat kami bahasakan
Mengharapkan naluri ayah
bertemu bisik hati kami
Betapa kami....
tidak mampu pun suarakan
saat kami menyusun jari di pangkuan mu
dalam tangisan

Ayah,
Terima kasih kerana airmata mu
Tidak pernah gagal prihatin untuk kami
Terima kasih kerana ingatanmu di hujung rotan
Tidak pernah gagal mengasihani kami
Terima kasih kasih sayangmu yang takjub
Tidak pernah gagal mengingatkan kami dalam hati mu
Terima kasih atas segala susah payah
Tidak pernah gagal memanjatkan doa

Doa ibu membawa ke syurga
Doa ayah jalan ke syurga

Lem, sajak hari bapa ni mungkin tidak sempat sya edit atau perbaiki. Buat masa ni, hanya ini yang termampu. Ada banyak kelemahan sajak ni tapi kalau di baca di khalayak dengan cara yang meyakinkan, maksudnya dapat menutupi kelemahan sajak ni...

3 Comments:

Blogger Azhad said...

Salam...
Saya ada letakkan sajak anda di blog saya di bawah tajuk Sajak Hari Bapa. Walaupun begitu jika anda tidak membenarkannya, sila beritahu & saya akan keluarkannya.

Terima kasih

12:58 AM  
Blogger Little Mike (LM) said...

Saudara Azhad..

Terima kasih kerana meletakkan sajak saya di blog anda. Ia penghargaan terhadap karya saya yang tidak seberapa...

mohon jasa baik saudara agar letakkan link blogs saya sebagai sumber sajak tersebut. saya sangat berbangga untuk berkongsi kepada semua makna puisi tersebut

terima kasih sekali lagi.

4:17 PM  
Blogger Azhad said...

Sama2, pautan ke blog ini memang telah saya letakkan di tajuk sajak tersebut.

Terima kasih.

12:41 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home