Ros Merah Dan Sejambak Kenangan Di Laman Hati
Cinta itu kudiamkan seketika menunggu siang melintasi lukisan duka. Sukma dan ragaku bergema menari bersama kupu-kupu musim bunga tanpa warna. Perih terluka tergores selangkah dari jantungku membiru oleh getir yang disuluh sirna tanpa sedarku pagi tadi menjengah ke tingkap yang sudah lama terkatup kisahnya pada bingkai hati. Bayang kelam terjatuh lalu menjadi lagu hiba melingkari sekuntum ros merah berduri telah bermusim kuhidupkan dengan percikan darah mengalir dari telapak tangan tergores.
Luka itu bertahan enggan sembuh dipuja waktu
Luka itu bertahan enggan sembuh dipuja waktu
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home