TINGKALANON - TANDEK - MORION

Sunday, July 13, 2008

Sesuatu Yang Saya Terlupa..

Menikmati seluruh hidupku pernah kuanggap hari-hari yang sangat membebankan. Bukan kerana saya tidak pernah memiliki waktu yang sering menggusarkan membauri seluruh hidupku. Bukan kerana sebelum ini saya tidak melalui waktu-waktu runsing saat terbenam matahari diremangi kelam malam yang kian hampir. Sering juga saya tercari-cari kabus pagi bagaikan itulah yang menyejukkan segala lirihku yang tampaknya tidak mengasihani diriku sendiri. Membasuh lelahku dengan cerita kunang-kunang malam tidak lagi memberikan aku satu sketsa yang melenakan pejam mataku pada suatu malam yang panjang di hujung mimpi.
Biarlah kukatakan rentetan hariku yang tersenyum antara terjahan gerimis dan kilat halilintar, itu cuma ulangan dan mengulangi lagi sekelumit rasa silam yang mengejarku kembali menulis gurindam keluh kesah di sisi gunda hati seorang lelaki. Bezanya hikayat hidup kota sering menyeringai mewarnai rentak jejakku yang pernah kuasuh dengan simpang siur desa. Sesuatu yang tidak pernah tergesa-gesa mengundang segenggam kronologi yang meliar ke kiri dan kanan bagai satu dendam yang mau menyisihkan tenteramku.
Untuk seketika, aku cuba mendekati sepi dinihari mencari lonceng sukma, berteduh di bawah bayang terang purnama kerana aku perlukan pesan dari sang Penguasa. Pada satu malam yang tidak kujangka..
Lalu kata-Nya:
'Kenapa engkau biarkan harta-harta yang Kutanam dalam dirimu dan melupakannya saat engkau menikmati perasaan marahmu dan memilih untuk merajukkan dirimu jauh daripada-Ku?'
'Kenapa engkau lalukan kata-kata yang baik yang Kutiupkan dalam jasadmu dan melupakannya saat engkau menikmati seluruh gundahmu dan memilih untuk menyinggungkan hati-Ku yang memerhatikan mu selalu?'
'Kenapa engkau lepaskan kebahagiaan yang telah Kukalungkan ke lehermu dan melupakannya saat engkau menikmati hari-hari mendungmu dan lalu memilih untuk memusuhi waktu-waktu yang Kuberikan kepadamu?'
'Kenapa engkau rosakkan citra yang Kulukiskan di wajahmu dan melupakannya saat engkau menikmati kegagalan merendahkan hatimu dan memilih untuk menyembunyikan keagungan karya-Ku di sebalik keangkuhanmu?'
'Kenapa engkau menidakkan engkau manusia yang kuhidupkan dari telapak tangan-Ku dan melupakannya saat engkau menikmati kejatuhan harga dirimu dan memilih untuk menghindarkan dirimu daripada-Ku?'
'Kenapa engkau lupakan dirimu yang punya martabat telah siap Ku-hiaskan dalam setiap emosimu dan engkau melupakannya saat engkau menikmati ketidaksuksesan dalam harimu dan memilih untuk berjalan sendirian?'
'Kenapa engkau gagal dalam bersikap tulus yang Kuasuhkan dalam lembut mindamu dan melupakannya saat engkau menikmati ribut taufan yang telah mengeggarkan jiwamu dan memilih untuk berhenti berbicara dengan-Ku?'
'Kenapa engkau terlepas dalam mengasihani dirimu setelah Kualirkan airmata-Ku menyejukkan luka-lukamu dan melupakannya saat engkau menikmati kejatuhanmu dan engkau tidak memilih untuk bangun waktu Ku-hulurkan tangan-Ku?'
'Kenapa engkau menyingkir dirimu dari rasa percayamu yang Kuajar dalam belas kasihan-Ku dan melupakannya saat engkau menikmati kemurungan lantas kau memilih untuk tidak selalu berpaling kepada-Ku?'
'Kenapa engkau tidak melihat bahawa engkau terus ada untuk satu hari lagi pada hari ini dan ini hadiah-Ku dan engkau tetap melupakannya saat engkau menikmati kerianganmu dan kau juga memilih untuk tidak bersyukur dengan segala kemurahan-Ku?
'Lebih daripada itu engkau terlupa Aku sentiasa memanggil-manggil namamu dan Aku menitiskan airmata-Ku saat engkau memilih untuk pergi menjauh, malah lebih jauh dari kemampuanmu sendiri sehingga tanpa sedarmu Aku harus memaut bahumu agar jangan sampai dirimu terlalu jauh untuk Kucapai. Mungkin engkau kelukan lidahmu untuk selalu-selalu berbicara dengan-Ku, sekalipun engkau tidak tahu akan hari-hari esokmu, Aku masih sudi memberikan hari itu untuk beberapa waktu lagi, aku menunggu di antara hari-hari yang kuberikan cuma-cuma itu, mungkin engkau mula menganggil-Ku dalam doamu.. Ya, sekalipun engkau mendiamkan dirimu seperti selalu daripada-Ku, Aku akan sentiasa setia menunggu'
Aku terjatuh menerima pesan ini, dalam kelam sujud dan gementar jemariku..

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home