TINGKALANON - TANDEK - MORION

Thursday, September 25, 2008

Hujan Baru Selesai Turun...

Petang tadi, selesai pertemuan dengan sang lelaki bernama Aku, sangkaan meleset. Kukira aku dapat memahami diriku sendiri. Rupanya dendam dan pertelingkahan rasa sejak zaman berzaman menjadi tangisan antara titis-titis hujan. Aku hampir gagal untuk mengerti itukah air mata atau itukah belaian gerimis yang membasahi pipi ke sekujur tubuh. Waktu kilat menangkap wajahku dalam kelam, ada sekeping potret masa di dahinya, sendirian di hujung horizon, di sisinya kembang seroja menyongsong senja. Dia itu, sang lelaki berkali-kali mengatur rasa antara pesan halilintar dan lapang maya yang tiada legi seri hijaunya. Ingin meranduk ke hulu dan hilir belantara jiwa, menjala peristiwa yang tertinggal bebrapa langkah, cuba kuikat dengan bening air mata, menyelami hikayat yang menggarap sanubari, namun aku masih gagal..
Hujan baru selesai turun, dan kepulanganku sore ini ingin mengumpul beberapa lagi gugusan kata dan aku tidak akan berhenti berbicara walau aku tidak memahami diriku zaman berzaman. Aku ingin menyapu dukaku dengan jari jemariku sendiri. Maaf kerana sekali lagi kukatan, adakalanya aku gagal melihat itukah air mata atau nyanyian hujan sewaktu petir mengintai di halaman rasa.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home