TINGKALANON - TANDEK - MORION

Sunday, June 21, 2009

Monolog Untuk Bapa

Ketika anak-anak menyatakan kerinduan dan penghargaan ucapan menjengahnya Hari Bapa, saya terus 'terkunci' memendam emosi pada suatu pagi Ahad. Bukan bibir tidak mengalungi untaian kata-kata, kerana himpunan bisik ini sekadar mampu dikisahkan melalui tangisan hati. Ketika saya berdiam, saya lebih banyak mengerti bilur-bilur rasa yang memanggil nama bapa. Saya tidak mampu bersuara. Berkata-kata seakan-akan 'menghilangkan' segala maksud yang diam di dalam rasa. Dalam pejam sunyi dan tunduk diam, menghantar diriku kepada satu kisah kasih, tangan yang memaut bahuku sepanjang masa. Tangan ini yang memujuk keluh kesahku di tepi bendang pada suatu hariku di sisi bapa. Hening yang menggamit, menemukan segala titik waktu yang tertinggal dahulu dan aku dikembalikan oleh nolstagia.

Bapa, ketika anak-anak memujuk rasa, gantinya tidak bertemu tepian. Doa ini mendampingi seluas kerinduan di lapangan munajat. Kerinduan yang sama yang ada pada setiap anak-anak kepada ibubapanya.

Selamat Hari Bapa kepada setiap para bapa yang hebat dalam sejarah survival kelurganya. Bapa adalah anugerah Ilahi dan kejadian terbaik kepada segala suka duka anak-anaknya di samping ibu tercinta. Salam sayang dan salam kasih.

3 Comments:

Blogger NONG said...

terus saya mau menangis asal saja terbaca sesuatu yang menggamit rasa hati..kita serupa Mike.Serupa juga dengan tompinai.Juga serupa dengan yang lain.Kita bertuah mempunyai ayah yang HEBAT di dunia ini walaupun mereka sudah tiada.

Life must go on..hehe

10:24 AM  
Blogger JMimie said...

We’re never ready to say goodbye

To someone we hold dear.

If it were up to us, dear Dad,

We’d always keep you here.

But God has reasons of His own

And plans we cannot know,

And these are always for our good,

Though it may seem not so.

Our arms are empty and our hearts

Are filled with tears and grief,

For we who loved each day with you,

Now find those days too brief.

But thank God that we know

some day, once more,

We’ll hold you to our hearts again

When we reach heaven’s shore.

Happy father's day.

Poem by Saralyn Smith...edited by Mimie...hehe.

2:05 PM  
Blogger Little Mike (LM) said...

Nong..
siapapn tidak dapat menafikan ikatan kenangan setelah pemergian insan tersayang. Hidup perlu diteruskan..

Jmimie...
perkongsian puisi yg baik. Ayah adalah anugerah Ilahi di sisi ibu dan anak-anak.

2:48 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home