Dalam khayal orbit, aku cuba mengapungkan sukmaku menelusuri ultra sinar, perlahan melukiskan sketsa, mengulit gemersik dalam pejam mata. Mimpi bertandang menjengah sedarku bertanya 'Di cakerawala inipun Engkau begitu ajaib!'. Jasadku bagai mati dalam pencarian khusyuk apalagi menikmati makna karya-Nya yang terlalu jauh tulus mengeringkan tulangku. Dalam catatan permulaan kejadian dahulu kala, Ia menabur bintang-bintang di langit, menghiasi cakerawala menandai waktu dengan atur susun mega alam. Terlalu menusuk untuk dikecapi hati, terpegun tanpa sebab untuk memahaminya. Maha Besar Engkau!
Dalam khayal orbit, aku cuba mengapungkan sukmaku menelusuri ultra sinar, perlahan melukiskan sketsa, mengulit gemersik dalam pejam mata. Mimpi bertandang menjengah sedarku bertanya 'Di cakerawala inipun Engkau begitu ajaib!'. Jasadku bagai mati dalam pencarian khusyuk apalagi menikmati makna karya-Nya yang terlalu jauh tulus mengeringkan tulangku. Dalam catatan permulaan kejadian dahulu kala, Ia menabur bintang-bintang di langit, menghiasi cakerawala menandai waktu dengan atur susun mega alam. Terlalu menusuk untuk dikecapi hati, terpegun tanpa sebab untuk memahaminya. Maha Besar Engkau!
2 Comments:
ya, begitulah betapa besarnya kekuasaanNya. teruskan menyelongkar rahsia2 kosmos melalui mata hati. nescaya, kita akan menemuiNya. lalu kita akan terjelepuk sujud menangis di `hadapan`Nya...
Umar.. ya, kuasa karya-Nya tidak terduga oleh akal manusia tapi manusia boleh terus menyelongkar rahsia untuk menikmati kekuasaan-Nya
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home